HADIS & DALIL

 HADIS DAN DALIL  



Allah ‘azza wa jalla menciptakan manusia di atas fitrah. Allah ‘azza wa jalla berfirman,

فَأَقِمۡ وَجۡهَكَ لِلدِّينِ حَنِيفٗاۚ فِطۡرَتَ ٱللَّهِ ٱلَّتِي فَطَرَ ٱلنَّاسَ عَلَيۡهَاۚ لَا تَبۡدِيلَ لِخَلۡقِ ٱللَّهِۚ ذَٰلِكَ ٱلدِّينُ ٱلۡقَيِّمُ وَلَٰكِنَّ أَكۡثَرَ ٱلنَّاسِ لَا يَعۡلَمُونَ 

    “Hadapkanlah wajahmu kepada agama yang lurus, (tetaplah di atas) fitrah dari Allah yang menfitrahkan manusia di atasnya, tiada yang akan bisa merubah ciptaan Allah. Itulah agama yang lurus, tetapi kebanyakan orang tidak mengetahuinya.”(ar-Rum: 30) Asy-Syaikh Shalih al-Fauzan hafizahullah berkata, “Fitrah adalah agama Islam sebagaimana sabda Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam,
.كُلُّ مَوْلُودٍ يُولَدُ عَلَى الْفِطْرَةِ فَأَبَوَاهُ يُهَوِّدَانِهِ أَوْ يُنَصِّرَانِهِ أَوْ يُمَجِّسَانِه

“Setiap anak yang lahir, dilahirkan di atas fitrah, maka kedua orang tuanyalah yang akan menjadikannya Yahudi, Nasrani, atau Majusi.” (HR. al-Bukhari dan Muslim) (Syarah Fadhlul Islam, hlm. 111)

 Ta’aruf dan tafahum

Ta’aruf yang berarti saling mengenal atau saling mengetahui, sedangkan tafahum artinya saling memahami keadaan satu dengan yang lainyan. Oleh karena itu dengan akhlak ini akan terlahir saling pengertian satu sama lainnya yang menjadikan dekatnya hubungan dan adanya jalinan hati yang kuat. Dalam firman Allah di jelaskan:(al-Hujurat [49]:13)

يَا أَيُّهَا النَّاسُ إِنَّا خَلَقْنَاكُمْ مِنْ ذَكَرٍ وَأُنْثَى وَجَعَلْنَاكُمْ شُعُوبًا وَقَبَائِلَ لِتَعَارَفُوا إِنَّ أَكْرَمَكُمْ 
عِنْدَ اللَّهِ أَتْقَاكُمْ إِنَّ اللَّهَ عَلِيمٌ خَبِيرٌ

             Artinya: “Hai manusia, Sesungguhnya Kami menciptakan kamu dari seorang laki-laki dan seorang perempuan dan menjadikan kamu berbangsa - bangsa dan bersuku-suku supaya kamu saling kenal-mengenal. Sesungguhnya orang yang paling mulia diantara kamu disisi Allah ialah orang yang paling taqwa diantara kamu. Sesungguhnya Allah Maha mengetahui lagi Maha Mengena.

MEDIA MASSA 

Hadits Rosuulullooh صلى الله عليه وسلم, maka hanya akan terpulang pada satu poin saja, yakni: Hati.Hal itu adalah sebagaimana dalam Hadits Shohiih Riwayat Al Imaam Al Bukhoory no: 52 dan Riwayat Al Imaam Muslim no: 1599, dari Shohabat An Nu’maan bin Basyiir رضي الله عنه dimana Rosuulullooh صلى الله عليه وسلم bersabda:

أَلاَ وَإِنَّ فِي الْجَسَدِ مُضْغَةً إِذَا صَلَحَتْ صَلَحَ الْجَسَدُ كُلُّهُ ، وَإِذَا فَسَدَتْ فَسَدَ الْجَسَدُ كُلُّهُ 
أَلاَ وَهِيَ الْقَلْبُ
Artinya:“Sesungguhnya dalam diri manusia terdapat segumpal darah. Jika baik, maka baik lah seluruh amalannya. Dan jika rusak, maka rusak lah seluruh amalannya. Dia adalah Hati.”
Suatu pelajaran yang dapat kita petik dari Hadits tersebut adalah bahwa jika Hati (Qolbu) seseorang itu baik dan sehat, maka akalnya (caranya ia berpikir), sudut pandangnya, emosinya dan segala perilakunya pun akan menjadi baik pula.

No comments:

Post a Comment

HOME

                NUR AFIFAH NATASHA BINTI NOOR ILHAM             04DAT22F1034              DZUHAIDAH BINTI DZULKARNAI             04DAT22F106...